Artifificial Intelligence
Ketika saya sedang asyik membaca buku tentang Artificial Intelligence (AI) karangan Suyanto. ST. Msc., terlintas dipikiran saya untuk membagikan beberapa bagian penting tentang AI melalui postingan, karena menurut saya AI merupakan suatu bidang yang menarik untuk dipelajari.
Mengapa Mempelajari AI? “Entitas-entitas cerdas yang dibangun AI ternyata sangat menarik dan mempercepat proses pemahaman terhadap kecerdasan manusia…” Contoh studi baru yang berawal dari AI, “Computational intelligence, Soft computing, Fuzzy systems, Evolutionary computation…”
Definisi AI
Pada [RUS95], Stuart Russel dan Peter Norvig mengelompokkan definisi AI, yang dperoleh dari beberapa textbook berbeda, ke dalam 4 kategori, yaitu:
1. Thinking humanly: the cognitive modeling approach
2. Acting humanly: the turing test approach
3. Thinking rationally: the laws of thought approach
4. Acting rationally
Thinking humanly dan acting humanly adalah dua definisi dalam arti yang sangat luas, yakni refleks dan intuitif (berhubungan dengan perasaan).
Thinking rationally terasa lebih sempit daripada acting rationally. Oleh karena itu, definisi AI yang paling tepat untuk saat ini adalah acting rationally.
Sejarah AI
Istilah AI pertama kali dikemukakan padaa tahun 1956 di konferensi darthmouth.
Tahap-tahap sejarah AI:
1. Era computer elektronik (1941)
2. Masa Persiapan (1943-1956)
3. Awal Perkembangan AI (1952-1969)
4. Perkembangan AI melambat (1966-1974)
5. Sistem berbasis pengetahuan (1969-1979)
6. AI menjadi sebuah industri (1980-1988)
7. Kembalinya jaringan syaraf tiruan (1986-sekarang)
AI saat ini
Dengan semakin cepatnya perkembangan hardware dan software, berbagai produk AI telah dibangun dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Produk-produk tersebut dikelompokkan ke dalam 4 teknik yang ada dalam AI, yaitu: searching, Reasoning, Planning, dan Learning.
Contoh:
Teknik Searching : GPS (Global Positioning Systems)
Teknik Reasoning : Software permainan catur yang disebut HITECH
Teknik Planning : Software yang disebut Optimum-AIV
Teknik Learning : Sebuah system auto driver yang disebut ALVINN
AI masa depan
Ray Kurzweil menyampaikan tiga buah pertanyaan:
1. Mampukah suatu kecerdasan membuat kecerdasan lain yang lebih cerdas dari pada dirinya sendiri?
2. Apakah kita lebih cerdas daripada proses evolusi yang menciptakan kita?
3. Akankah kecerdasan yang kita buat melebihi kecerdasan kita sendiri?
Jawaban untuk ketiga pertanyaan tersebut adalah “ya, mungkin saja”
Kesimpulan
Para ilmuwan memiliki 2 cara pandang yang berbeda tentang AI. Yang pertama adalah memandang AI sebagai bidang ilmu yang hanya focus pada PROSES BERPIKIR. Sedangkan yang kedua adalah memandang AI sebagai bidang ilmu yang focus pada TINGKAH LAKU.
TUHAN MEMBERKATI
0 komentar:
Posting Komentar